Selasa, 31 Desember 2013

PREPARAT DARAH NATIF, WAKTU BEKU DARAH, WAKTU PENDARAHAN, LAJU ENDAP DARAH DAN BERAT JENIS Imam Gazali Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar


ABSTRAK

Pratikum ini bertujuan untuk melihat bentuk sel darah merah, lamanya waktu beku darah, waktu koagulasi, waktu pendarahan dan waktu laju endap darah. Metode yang digunakan adalah preparat darah natip, penetapan waktu koagulasi, waktu pendarahan dan waktu laju endap darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada preparat darah natip diperoleh sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping-keping darah (trombosit)yang merupakan komponen sel darah, waktu beku darah dan waktu pendarahan antara laki-laki dan perempuann berbeda serta laju endap darah tiap sampel juga berbeda.
Kata kunci: Preparat darah natif, waktu beku darah, waktu pendarahan, laju endap darah, dan berat jenis darah.

                   PENDAHULUAN



Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu trombosit, leukosit, dan eritrosit (Evelyn, 2006). Darah merupakan jaringan tubuh yang terdiri dari bagian cair (plasma) dan bahan-bahan interseluler. Plasma darah dan sel-sel darah dapat terpisah dan bebas bergerak dalam cairan interseluler. Cairan ekstrasel dalam darah mensuplay sel-sel dengan nutrisi dan zat-zat lain yang diperlukan untuk fungsi selular, tetapi sebelum digunakan zat ini harus ditransfort melalui membrane sel dengan dua proses utama yaitu difusi dan osmosis serta transfor aktif. Dinding sel eritrosit sangat permeable terhadap sifat apapun. Darah mempunyai beberapa fungsi yang penting untuk tubuh. Darah mengangkut zat-zat makanan dari alat pencernaan ke jaringan tubuh, hasil limbah metabolisme dari jaringan tubuh ke ginjal, dan hormon dari kelenjar endokrin ke target organ tubuh (Sonjaya, 2005).
Darah merupakan cairan dengan volume yang berbeda-beda tergantung pada jenis kelamin, ukuran tubuh, dan umur setiap orang atau individu. Jumlah darah dalam tubuh bervariasi tergantung pada berat tubuh seseorang. Pada orang dewasa 1/13 berat badan kira-kira 4-5 liternya adalah darah. Faktor lain yang juga menentukan banyaknya darah adalah umur, pekerjaan, keadaan jantung dan pembuluh darah. Total sirkulasi dari volume darah diperkirakan sekitar 5 s/d 8% dari total bobot badan dan angka ini bervariasi menurut umur, spesies, besar tubuh, aktivitas, status kesehatan, status gizi dan kondisi fisiologi (bunting dan laktasi) (Syarifuddin, 2002).
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan metabolisme dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah di dalam pembuluh darah, cairan interstitial disekitar sel, dan cairan limfe di dalam pembuluh limfe menyusun lingkungan dalam dari makhluk hidup. Darah juga berpartisipasi dalam pengaturan kondisi asam-basa, keseimbangan elektrolit dan temperature tubuh, dan sebagai pertahanan suatu organisma terhadap penyakit. Semuanya adalah fungsi yang berhubungan dengan pemeliharaan lingkungan internal yang konstan (Siregar, 1995).

METODE PRATIKUM
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: lancet pen, objek glass, cover glass, mikroskop, pipa kapiler, cawan petri berlapis parafin, stopwatch, tabung westergrin dengan raknya, dan tabung reaksi dan tutup tabung reaksi.
Bahan yang digunakan adalah kertas saring, sampel darah, antikoagulan, heparin, larutan NaCl 0,9%, alkohol 70%, minyak emersi dan kapas.

Metode Percobaan
Metode paktikum pada preparat darah natip adalah menyiapkan objek glass dan preparat yang telah bersih dengan alkohol. Kemudian menetesi dengan larutan NaCl 0,9% sebanyak 1-2 tetes, lalu tetesi darah sebanyak satu tetes dari ujung jari yag telah di tusuk dengan lancet pen, dan menghisap dengan kertas saring apabila darah di cover glass berlebihan. Selanjutnya mengamati di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 10x, 40x, dan 100x bila perlu dengan menggunakan minyak emersi. Kemudian memperhatikan bentuk sel darah merah (yang miring, datar, dan adanya rouleuax), bentuk sel darah putih (adanya granula, pergerakannya, dan sebagainya).
Metode paktikum pada penetapan waktu koagulasi ada dua cara yaitu dengan menggunakan cawan petri dan pipa kapiler. Dengan menggunakan cawan petri, hal pertama yang dilakukan adalah menusuk ujung jari dengan lancet pen dan mencatat waktunya. Kemudian meneteskan darah tersebut ke cawan petri yang berlapis parafin sebanyak 1-2 tetes. Lalu menusuk darah tersebut dengan jarum pentul secara perlahan-lahan sampai adanya benang fibrin. Sedangkan dengan menggunakan pipa kapiler, yaitu memasukkan darah yang keluar dari ujung jari kedalam pipa kapiler (yang tidak mengandung heparin) sampai 4/5 pajang pipa dengan cara menempelkan satu ujungnya pada darah yang keluar dari ujung jari. Kemudian menggenggam pipa kapiler tersebut yang berisi darah dalam tangan untuk mempertahankan pada suhu tubuh selanjutnya menunggu 2 menit lalu mematahkan pipa tersebut 1/10 panjang pipa yang berisi darah, dan mengulangi setiap ½ menit sampai terbentuk benang fibrin. Hal ini ditandai dengan bergantungnya bagian pipa yang patah.
Metode praktikum pada waktu pendarahan adalah menusuk ujung jari dengan lancet pen yang bersamaan dengan menekan stopwatch pada saat timbulnya tetes darah pertama dari tusukan tersebut. Kemudian mengisap setiap tetesan darah dari ujung jari tersebut dengan kertas saring, sampai tidak ada noda darah lagi.
Metode praktikum pada waktu laju endap darah adalah menyiapkan tabung westergrin dengan raknya, dan sampel darah yang telah tercampur dengan antikoagulan (natrium sitrat). Kemudian memasukkan ke dalam tabung westergrin lalu membiarkan berdiri tegak di raknya sampai isi tabung bertanda minus. Selanjutnya mencatat berapa mm turunnya eritrosit setelah 30 menit, 60 menit dan 90 menit.
Metode praktikum pada berat jenis dapat dilakukan dengan menggunakan laktodensimeter. Darah dimasukkan kedalam tabung laktodensimeter, kemudian menempatkan di permukaan yang rata dan datar. Memasukkan laktodensimeter ke dalam tabung, kemudian membaca skalanya. Setelah itu, mencatat dan membandingkan berbagai sampel`darah   lain.


.




Hasil Dan Pembahasan

A.Preparat darah natip
Tabel 1.
No.
Jenis Darah
Gambar
1
Sel darah merah (eritrosit)
2
Sel darah putih (leukosit)
3
Keping darah (trombosit)

Preparat           : Darah manusia
Perbesaran       : 100x
Sumber            :             http://id.shvoong.com

   Dari hasil pengamatan terlihat adanya komponen- komponen darah yang terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit yang tersebar dalam plasma darah.  Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2013), bahwa komponen selluler dari darah termasuk sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah (trombosit). Hal ini juga sesuai dengan pendapat Frandson (1993), yang menyatakan bahwa elemen-elemen darah yang memiliki bentuk meliputi sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah (platelet).
Sel darah putih terlihat sangat berbeda dengan sel darah merah ini disebabkan karena sel darah putih memiliki inti sel.  Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2013), bahwa perbedaan leukosit dan eritrosit adalah leukosit selalu mempunyai inti sel dan sitoplasma serta mampu bergerak bebas.
Keping-keping darah (trombosit) merupakan sel darah yang paling kecil dari kedua sel darah yang lain letaknya tidak teratur atau tersebar.  Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2013), bahwa trombosit merupakan fragmen sel yang berdiameter 2-4ยต, dibentuk dalam sumsum tulang dan limpa dan mempunyai masa hidup 8-10 hari.

B. Penetapan waktu koagulasi
Tabel 2.
Cawan Petri
Pipa Kapiler
 Laki-laki
 (♂)
Peremp-uan
95 detik

95
detik
 Laki-laki (♂)
Perem-puan
191
Detik

203
detik
Sumber : Hasil peratikum di    laboratorium fisiologi ternak,2013

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa waktu koagulasi pada cawan petri untuk laki-laki adalah 95 detik. Sedangkan waktu koagulasi pada pipa kapiler untuk laki-laki selama 191 detik. Sedangkan waktu koagulasi pada cawang petri untuk perempuan yaitu 95 dan waktu koagulasi pada pipa kapiler untuk perempuan yaitu 203. Hal ini menunjukkan bahwa waktu koagulasi pada perempuan lebih lambat dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini disebabkan karena kandungan garam kalsium dalam tubuh kurang akibatnya akan sangat berpengaruh terhadap pemecahan trombosit yang mengandung  tromboplastin yang penting dalam pembekuan darah, dimana tromboplastin akan bertemu protrombin dan dengan bantuan kalsium dan vitamin K akan menjadi trombin yang dapat mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Hal ini sesuai dengan pendapat akbar,chairul(2007), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi waktu koagulasi darah yaitu adanya pembentukan tromboplastin, adanya ion kalsium dan substansi tambahan faktor trombosit bereaksi dengan faktor anti hemofilik membentuk tromboplastin, protrombin, prokonvertin, akselerator konversi serum protrombin, dan ion kalsium

C. Waktu perdarahan
Tabel 3
No
Jenis kelamin
Waktu
1.
Laki-laki
41,66 detik
2.
Perempuan
42,55 detik
           Sumber : Hasil peratikum di laboratorium fisiologi ternak,2013
Dari tabel diatas diperoleh hasil waktu pendarahan pada laki-laki 41,66 detik sedangkan pada perempuan 42,55 detik. Hal ini disebabkan dari besar kecilnya luka, dimana semakin kecil luka maka darah yang keluar juga sedikit sehingga waktu pendarahan yang diperlukan juga singkat, begitupun sebaliknya semakin besar luka maka darah yang keluar juga banyak sehingga waktu pendarahan yang diperlukan juga banyak. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2013), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pendarahan adalah besar kecilnya luka, suhu, status kesehatan, umur, besarnya tubuh  dan aktivitas, kadar hemoglobin dalam plasma dan kadar globulin dalam darah.









D. Laju Endap Darah

Tabel 4

Jenis ternak
Waktu/menit
30
60
90
Ayam potong
1mm
2
mm
3mm
Ayam kampong
2mm
4
mm
7mm
Sapi
0,6
mm
0,7mm
0,8
Mm
Sumber : Hasil peratikum di laboratorium fisiologi ternak,2013
            Dari data di atas dapat di lihat bahwa laju endap darah dari masing-masing sampel darah berbeda-beda hal ini di pengaruhui oleh beberapa faktor yaitu Faktor eritrosit, plasma, dan teknik dapat mempengaruhi laju endap darah.Hal ini sesuai dengan pendapat (radiopoetra,2000) yang berpendapat bahwa Proses pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan darah kita ke dalam tabung khusus selama (waktu di tentukan) Makin banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi laju endap darahnya. Tinggi rendahnya laju endap darah sangat dipengaruhi oleh keadaan tubuh kita. Biasanya, jika terjadi radang laju endap darah tergolong tinggi. Laju endap darah tinggi atau rendah tentu disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor eritrosit, plasma, dan teknik dapat mempengaruhi laju endap darah.


E. Berat Jenis
Tabel  5
Jenis ternak
Berat jenis
Ayam potong
1,046mm
Ayam kampung
1,054mm
Sapi
1,044mm
       Sumber : Hasil peratikum di laboratorium fisiologi ternak,2013
       Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa berat jenis darah berbeda-beda sesuai dengan jenis ternaknya.Hal ini sesuai denganpendapat (Senar,2012)yang menyatakan bahwa berat jenis darah tergantung pada kosentrasi protein plasma,kekentalan cairan darah sebagai suspense,derajat ke asaman PH dan kandungan oksigen.
Kesimpulan
          Berdasarkan  praktikum Fisiologi Ternak Dasar mengenai Darah I maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Darah terdiri atas dua komponen yaitu plasma darah dan sel darah yang terdiri atas beberapa jenis yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping-keping darah (trombosit).
Waktu koagulasi adalah waktu mulai darah keluar sampai terbentuknya benang fibrin. Untuk waktu koagulasi pada pipa kapiler untuk pria adalah  detik dan untuk wanita yaitu 191 detik, sedangkan waktu koagulasi untuk perlakuan cawan petri pada pria adalah 95 detik dan untuk waktu koagulasi pada pipa kapiler  pada wanita yaitu 203 detik. Dan waktu koagulasi pada cawang petri untuk wanita yaitu95 detik.
            Waktu pendarahan adalah waktu mulai terjadinya tetes darah pertama sampai tidak ada lagi noda di kertas saring. Waktu pendarahan pada pria yaitu 5 detik sedangkan pada wanita yaitu 34 detik.
 Laju Endap Darah yaitu kecepatan mengendapnya sel darah merah hingga terbentuknya plasma yang sangat jelas terlihat pada tabung westergrin. pada waktu 30 menit jumlah LED sampel A yaitu 1 mm, sampel B yaitu 2 mm, sampel C yaitu 0,6 mm dan sampel D yaitu 6 mm. Pada waktu 60 menit jumlah LED sampel A yaitu 2 mm, sampel B yaitu 4 mm,sampel C yaitu 0,7 mm dan sampel D yaitu 10 mm. Pada waktu 90 menit jumlah LED sampel A yaitu 3 mm, sampel B yaitu 7 mm ,sampel C yaitu 0,8 mm dan sampel D yaitu 14 mm.

Berat jenis darah pada hewan berbeda-beda jenis kelaminnya dan keadannya serta laju endap darah yang di ambil dari sampel darah ternak juga berbeda-beda hal ini di pengaruhi oleh Faktor eritrosit, plasma, dan teknik dapat mempengaruhi laju endap darah dan berat jenis darah yang di ukur juga berbeda-bedaa sesuai dengan jenis sampel darahnya hal ini di pengaruhui oleh berat jenis darah tergantung pada kosentrasi protein plasma,kekentalan cairan darah sebagai suspense,derajat ke asaman PH dan kandungan oksigen.





                     Daftar pustaka
Akbar.chairul. 2007. Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Dasar. Fakultas MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Anonim. 2008­­c.     Definisi/Pengertian Darah, Plasma Darah dan Fungsi Alat Sistem Transportasi Manusia. http://organisasi.org/ diakses 18 September 2013

Anonim. 2009a. Darah. http://id.wikipedia.org/wiki/Darah. diakses 18 September 2013
Anonim. 2009b. Fungsi   Darah.  http://www.e-shvoong.com. diakses 18 September 2013
Evelyn, Pearce C. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Gramedia Pustaka. Jakarta
Frandson, R. D.  1992.  Anatomi dan Fisiologi TernakGadjah Mada University Press, Yogyakarta
Radiopoetra,2000,Jendela              Ipteks,Jakarta: balai Pustaka.
Radiopoetra,2000,Jendela              Ipteks,Jakarta: balai Pustaka.
Senar,2012,sumber ilmu bermanfaat. Http://super senar blogspot.com.di akses pada hari rabu tanggal 18-september 2013 pada pukul 23.17 wita.
Siregar, H. 2003. Changes in Farmer Terms of Trade and Agricultural Net-Barter Terms of Trade: An Empirical Analysis. Jurnal Manajemen dan Agribisnis, Vol. 1 No. 1, April 2003: 1-19.
Sonjaya. 2013a. Penuntun Praktikum Fisiologi Ternak Dasar. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makassar.



Sonjaya. 2013b. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Syarifudin, Abdul B. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta 

0 komentar:

Posting Komentar

My Blog List

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.