Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan
penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ
maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain itu, mineral berperan dalam
berbagai tahap metabolisme terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim.
Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk
pengaturan kegiatan enzim.
Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada
tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalium,
fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel
darah merah, dan iodium dari hormone tiroksin. Disamping itu mineral berperan
dalam bebagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktifitas
enzim-enzim. Keseimbangan mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk
pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu
transfer ikatan-ikatan penting melalui membrane sel dan pemeliharaan kepekaan
otot dan saraf terhadap terhadap rangsangan.
Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang ada dalam analisa
bahan makanan tertinggal sebagai kadar abu, yaitu sisa yang tertinggal bila
suatu sampel bahan makanan dibakar sempurna di dalam suatu tungku. Kadar abu
menggambarkan banyaknya mineral yang tidak terbakar menjadi zat yang dapat
menguap. Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral
makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah 100 mg sehari,
sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Jumlah mineral
mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24
mineral yang dianggap esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah.
Mineral dapat dikelompokkan menjadi dua macam kelompok besar mineral
(elemen/unsur) yang terdapat dalam tubuh kita, berdasarkan kuantumnya, ialah :
1.
Makro elemen, yaitu terdapat dalam
kwantum yang relative besar, seperti K, Na, Ca, Mg, dan P, S, serta CI.
2.
Mikro elemen, yang terdapat dalam
kwantum yang relative sedikit. Mikro elemen dapat dikelompokkan lagi menurut
kegunaannya di dalam tubuh :
a.
Mikro elemen esensial, yaitu yang
betul-betul diperlukan oleh tubuh jadi harus ada seperti Fe, Cu, Co, Se,Zn, dan
J, serta F.
b.
Mikro elemen yang mungkin esensial,
belum pasti betul diperlukan atau tidak dalam struktur atau fisiologi tubuh,
seperti Cr, Mo.
c.
Mikro elemen yang tidak diperlukan,
atau non-esensial. Jenis ini terdapat di dalam tubuh karena terbawa tidak
sengaja bersama bahan makanan. Jadi sebagai kontaminan (pencemar) termasuk ke
dalam kelompok ini adalah Al, As, Ba, Bo, Pb, Cd, dsb.
d.
Ada lagi kelompok yang disebut trace
elements, yang sebenarnya sudah termasuk kelompok mikro elemen, tetapi
diperlukan dalam kwantum yang lebih kecil lagi,dalam kelas ini termasuk Co, Cu
dan Zn.
Sifat keasaman dan kebasaan suatu bahan makanan tergantung jumlah dan jenis
mineral yang dikandungnya. Bahan makanan seperti sayuran dan buah-buahan
mengandung banyak mineral Na, K, Ca, Fe, dan Mg yang di dalam tubuh akan
membentuk komponen bersifat basa. Oleh karena itu, bahan tersebut disebut base
forming foods. Bahan serelia mengandung Cl, P, dan S. Dalam tubuh unsur
tersebut membentuk komponen yang bersifat asam sehingga bahan makanan tersebut
membentuk komponen yang bersifat asam sehingga bahan makanan tersebut dikenal
sebagai acid forming foods. Sulfur yang ada dalam bahan makanan biasanya dalam
bentuk netral dan merupakan komponen asam amino yang mengandung sulfur.
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil didalam tubuh, namun
mempunyai peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan da reproduksi. Kandungan
mineral mikro dalam bahan makanan sangat tergantung pada konsentrasi mineral
mikro.
Mineral dalam bahan makanan tidak semuanya dapat dimanfaatkan. Keadaan
tersebut tergantung ketersediaan biologisnya (tingkatan zat gizi yang dimakan
yang dapat diabsorpsi oleh tubuh). Faktor yang mempengaruhi ketersediaan
biologis mineral antara lain interaksi dengan senyawa lain.
Setiap unsur esensial dibutuhkan satu atau lebih fungsinya di dalam tubuh
dan fungsinya terjadi secara optimal ketika nutrisi konsentrasi tubuh jatuh
didalam daerah yang spesifik. Kapanpun konsentrasinya terlalu rendah atau
terlalu tinggi, fungsi melemah atau mati yang dihasilkan. Ini terutama paling
penting ketika keseimbangan mineral sisa karena angka konsentrasi optimal dapat
menjadi hampir terbatas. Selain itu, karena interaksi diantara mineral
essensial sisa, melampaui batas pemasukan satu, khususnya ion divalent (
misalnya, zinc, magnesium, kalsium, besi), dapat mencegah absorpsi dengan yang
lain.
Berikut ini akan dibahas
mengenai mineral makro. Yang termasuk mineral makro antara lain:
1.
NATRIUM (Na)
Natrium
merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam
kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas
mengandung banyak natrium.
Sumber utama
Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa monosodium
glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur. Makanan
yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya
seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.
v Fungsi natrium yaitu :
a. menjaga
keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
b. Mengatur
tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam
sel.
c. Menjaga
keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk
asam.
d. Berperan
dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
e. Berperan
dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membrane,
terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
v Dampak
Kekurangan dan Kelebihan
Akibat
kekurangan natrium adalah sebagai berikut:
a. menyebabkan
kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan
b. dapat
terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium
Akibat
kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut
menyebabkan edema dan hipertensi.
v Absorpsi
dan Metabolisme
Natrium
diabsorpsi di usus halus secara aktif (membutuhkan energi), lalu dibawa oleh
aliran darah ke ginjal untuk disaring kemudian dikembalikan ke aliran darah
dalam jumlah cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan
natrium akan dikeluarkan melalui urin yang diatur oleh hormone aldosteron yang
dikeluarkan oleh kelenjar adrenal jika kadar natrium darah menurun.
2.
KLORIDA (Cl)
Klor
merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah
dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan
pancreas.
Klor terdapat
bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah juga
mengandung klor.
v Fungsi
a. berperan
dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.
b. Memelihara
suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan untuk
bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
c. Membantu
pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam
lainnya
d. Ion
klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma
darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.
e. Mengatur
system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh.
v Dampak
Kekurangan dan Kelebihan
Kekurangan
klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan
jika kelebihan juga bisa membuat muntah.
v Absorpsi
dan Eksresi Klor
Klor
diabsorpsi di usus halus dan dieksresi melalui urin dan keringat. Kehilangan
klor mengikuti kehilangan natrium.
3.
KALIUM (K)
Kalium
merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan cairan
intraseluler.
Kalium berasal
dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/ mentah,
terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
v Fungsi
a. berperan
dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam
dan basa bersama natrium.
b. Bersama
kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
c. Di
dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic,
terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
d. Berperan
dalam pertumbuhan sel
v Dampak
Kelebihan dan Kekurangan
Kekurangan
kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna atau
ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena
muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut.
Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat diuretic
terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lesu,
lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.
Kelebihan
kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan tubuh
sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat
menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium dapat
terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.
v Absorpsi
dan Eksresi Kalium
Kalium
diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium dieksresi melalui urin, feses,
keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal
melalui kemampuannya menyaring, mengarbsorpsi kembali dan mengeluarkan kalium
di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan
menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
4.
KALSIUM (Ca)
Kalisum
merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam jaringan
keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler,
kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi
saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane
sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan.
Sumber
kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan dengan
tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang,
kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun lamtoro.
v Fungsi
a. pembentukan
tulang dan gigi
b. kalsium
dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai
tempat menyimpan kalsium.
c. Mengatur
pembekuan darah
d. Katalisator
reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase
pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin.
e. Relaksasi
dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
f. Berperan
dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
g. Meningkatkan
fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui
membrane organel sel.
v Dampak
Kelebihan dan Kekurangan
Kekurangan
kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang
kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis yang dapat
dipercepat oleh keadaan stress. Dapat juga terjadi pada perokok dan pemabuk.
Selain itu dapat juga menyebabkan osteomalasia yaitu riketsia pada orang dewasa
dan terjadi karena kekurangan vitamin D. kadar kalsium darah yang rendah dapat
menyebabkan tetani atau kejang.
Akibat
kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal, gangguan
absorpsi mineral lain serta konstipasi.
v Absorpsi
dan Eksresi Kalsium
Sebanyak
30-50 % kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh yang terjadi di bagian atas
usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam
kondisi terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan
menggunakan alat angkut protein-pengikat kalisum. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan
saluran cerna. Kalsium hanya bias diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut
air dan tidak mengendap karena unsure makanan lain. Kalsium yang tidak
diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium dapat terjadi melalui
urin, sekresi cairan yang masuk saluran cerna serta keringat.
5.
FOSFOR (P)
Fosfor
merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan.
Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan
ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai
fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat
organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau
pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Fosfor
terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti
daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.
v Fungsi
a.
kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor
pada matriks tulang
b.
mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan
berbagai enzim dan vitamin B.
c.
absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer
d.
bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA
serta ATP dan fosfolipid.
e.
Mengatur keseimbangan asam basa
v Dampak
Kelebihan dan Kekurangan
Kekurangan
fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam
lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan
fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin.
Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang
nafsu makan dan kerusakan tulang.
Bila kadar
fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat
menimbulkan kejang.
v Absorpsi
dan Metabolime Fosfor
Fosfor dapat
diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah
dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam mukosa
usus halus dan diabsorpsi secara aktif yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D
dan difusi pasif. Kadar fosfor dalam darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH)
yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan hormone kalsitonin serta vitamin
D, untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh
ginjal, jumlah yang dibebaskan dan disimpan dalam tulang. PTH menurunkan
reabsorpsi fosfor oleh ginjal. Kalsitonin meningkatkan eksresi fosfat oleh
ginjal.
6.
MAGNESIUM (Mg)
Magnesium
adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium
merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan
sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu
untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme.
Magnesium
terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.
Sumber utama
magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn
kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber
magnesium yang baik.
v Fungsi
Magnesium
berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium berperan sebagai
katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi, karbohidrat,
lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan
stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak.
Di dalam sel
ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan
pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium.
Magnesium
mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.
v Dampak
Kelebihan dan Kekurangan
Kekurangan
magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta berbagai
kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan fungsi
ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut
(intravena).
Penyakit yang
menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran
urin), juga dapat menyebabkan kekurangan magnesium.
Kekurangan
magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan pertumbuhan,
mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system saraf pusat,
halusinasi, koma dan gagal jantung.
Akibat
kelebihan magnesium belum diketahui secara pasti. Kelebihan magnesium terjadi
pada penyakit gagal ginjal.
v Pencernaan
dan Metabolisme
Magnesium
diabsorpsi di usus halus dengan bantuan alat angkut aktif dan secara difusi
pasif. Di dalam darah magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas. Keseimbangan
magnesium dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian eksresi magnesium melalui
urin. Eksresi magnesium meningkat oleh adanya hormone tiroid, asidosis,
aldosteron serta kekurangan fosfor dan kalium . eksresi magnesium menurun
karena pengaruh kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula ginjal.
7.
SULFUR (S)
Sulfur
merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin
serta asam amino metionin dan sistein.
Rantai
samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain
sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul
protein.
Sulfur
terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung
jaringan ikat yang bersifat kaku.
Sumber sulfur
adalah makanan yang mengandung berprotein.
v Fungsi
Sulfur
Sulfur
berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung sulfur yang
diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi
oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta
membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme
sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan
dihubungkan dengan mukopolisakarida.
v Dampak
Kelebihan dan Kekurangan
Kecukupan
sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya
kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein.
Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.
Kelebihan
sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan
menghambat pertumbuhan.
v Pencernaan
dan Metabolisme
Sulfur
diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat anorganik. Sulfur
juga merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin,
termasuk koenzim A. Sebagian besar sulfur dieksresi melalui urin sebagai ion
bebas. Sulfur juga merupakan salah satu elektrolit intraseluler yang terdapat
dalam plasma berkonsentrasi rendah.
Berikut ini yang termasuk mineral mikro
yaitu :
1.
BESI ( Fe )
Besi merupakan mineral mikro yang
paling banyak terdapat didalam tubuh manusia dewasa.dan hewan yaitu sebanyak
3-5 gr didalam tubuh manusia dewasa.
Sumber baik besi adalah makanan
hewani ,seperti daging,ayam dan ikan .Sumber baik lainnya adalah telur
,serealia tumbuk ,kacang kacangan, sayuran hijau dan bebebrapa jenis buah.
Pada umumnya besi didalam
daging,ayam dan ikan mempunyai ketersediaan biologic tinggi ,besi didalam
serealia dan kacang kacangan mempunyai ketersediaan biologic sedang,dan besi
didalam sebagian besar sayuran ,terutama yang mengandung asam oksalat tinggi
seperti bayam mempunyai ketersediaan biologic rendah.
v Fungsi
Besi berperan dalam proses respirasi
sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim – enzim yang terlibat didalam reaksi
oksidasi reduksi.
Metabolisme energy ,didalam tiap sel
,besi bekerja sama dengan rantai protein –pengangkut- electron ,yang berperan
dalam langkah – langkah akhir metabolism energy.Sebanyak lebih dari 80 % besi
yang ada dalam tubuh berada dalam hemoglobin.
v Dampak
Kelebihan besi jarang terjadi karena
makanan ,tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi ,gejalanya adalah rasa
nek,muntah .diare,denyut jantung meningkat,sakit kepala ,mengigau dan pingsan.
Menurunnya kemampuan
kerja,kekurangan energy pada umumnya menyebaabkan pucat,rasa lemah,letih
pusing,kurang nafsu makan , menurunnya kebugarankekebalan dan gangguan
penyembuhan luka.kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.
v Metabolisme
:
Fe yang dibebaskan dari proses
degradasi Hb dan porfirin dapat secara cepat terlihat transferin dan
dalam feritin serum pada plasma.Transferin mengangkut Fe kembali ke sumsum
tulang untuk mensintesisi Hb kembali atau dimana saja dibutuhkan.Feritin
serum secara cepat diambil oleh hati dan mungkin oleh sel –sel lain.Besi
feritin intrseluler juga dimobilisasi untuk diangkut kesum – sum tulang Untuk
mobilisasi tersebut Fe yang ada dalam pusat inti feritin harus direduksidikilasi
dan dipindahkan kedalam plasma ,dimana dioksidasi kembali menjadi F3+
untuk diangkut pada transferin.
2. SENG (Zn)
Sumber paling baik adalah sumber
protein hewani, terutama daging, hati, kerang, biji-bijian(lengkap), sserelia,
leguminosa dan telur.serelia tumbuk dan kacang-kacangan merupakan sumber yang
terbaik namun mempunyai ketersediaan biologic yang rendah.
v Fungsi
Zn memegang peranan esensial dalam
banyak fungsi tubuh, yaitu :
- Zn
Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pads kegiatan lebih dari
200 enzim.
- Zn
berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan
dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam
nukleat.
- Zn
berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa.
- Zn
sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang
diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA.
- Zn
berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan
penyembuhan luka.
- Zn
berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan
sperma.
- Zn
berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh
sel B.
v Dampak
- Kekurangan
:
- Akibat
kekurangan seng pertumbuhan badan tidak sempurna(kerdil).
- Gangguan
dan keterlambatan pertumbuhan kematangan seksual.misalnya, pencernaan
terganggu, gangguan fungsi pangkreas, gangguan pembentukan kilomikron dan
kerusakan permukaan saluran cerna.
- Kekurangan
Zn menganggu pusat system saraf dan ungsi otak.
- Kekurangan
Zn menganggu metabolisme dalam hal kekurangan vitamin A, gangguan kelenjar
tiroid, gangguan nafsu makan serta memperlambat penyembuhan luka.
- Kelebihan
:
- Kelebihan
Zn hinggga 2 sampai 3 kali menurunkan absorpsi tembaga.
- Kelebihan
sampai 10 kali mempengaruhi metabolism kolesterol, mengubah nilai
lipoprotein dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.
- Kelebihan
sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam,
kelelahan, anemia, dan gangguan reproduksi.
v Metabolisme
Didalam pangkres seng digunkan untuk
membuat enzim pencernaan, yng pda waktu mkan dikeluarkan ke dalam saluran
cerna. Dengan demikaian saluran cerna menerima seng dari dua sumbar, yaitu dri
makanan dan dari cairan pencernan yang kembali ke pngkreas dinmakn sikrulasi
entropangkreatik. Bila di komsumsi seng tinggi, didalam sel dinding saluran
cerna sebagian diubah menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga absobrsi
berkurang. Seperti halnya dengan besi, bentuk simpanan ini akan dibuang bersama
sel-sel dinding usus halus yang umurny adalah 2-5 hri. Metalotionien did lam
hati mengikat seng hingga di butuhkn oleh tubuh. Metalotionien di duga
mempunyai peranan dalam mengtur kandungan seng didalam cairan intarseluler.
3. TEMBAGA (Cu)
Tembaga terdapat luas didalam
makanan. Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal,
kacang-kacangan, unggas, biji-bijian , serelia, dan cokelat. Air juga
mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa di gunakan sebagai
sumber air.
v Fungsi
(Cu)
- Fungsi
utama enzim di dalam adalah sebagai bagian dari enzim. Enzim-enzim
mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan yang berkaitan dengan
reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal oksigen.
- Tembaga
berpernan dalam mencegah anemia dengan cara membanu absorbs besi,
merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan besi dari feritin dalam
hati dan sebagai bagian dari enzim seruloplasmin.
- Tembaga
berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.
- Tembaga
berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen
dan kulit.
- Tembaga
juga berperanan dlam pngikatan silanh kolagen yang diperluka untuk menjaga
kekuatannya.
v Dampak
- Kekurangan
- Kekeurangan tembaga dapat
menganggu pertumbuhan dan metabolism, disamping itu terjadi demineralisasi
tulang-tulang.
- Bayi gagal tumbuh kembang edema
dengan serum albumin rendah
- Gangguan fungsi kekebalan
- Kelebihan
1. Menyebabkan nekrosis hati atau
serosis hati.
2. Konsumsi sebanyak 10 -15 mg
tembaga sehari dapat menimbulkan muntah – muntah dan diare.Berbagai
tahap perdarahan intravascular dapat terjadi ,begitupun nekrosis sel –sel hati
dan ginjal
3. Konsumsi dosis tinggi dapat
menyebabakan kematian.
v Metabolisme
Dalam
plasma darah ,tembaga
mula – mula diikat pada albumin dan suatu protein baru dam dibawa kehati dimana
kan mendapat proses :
1. Diinkorporasikan
ke dalam seruloplasmin dan protein / enzim hati yang spesifik
2. Hilang melalui
empedu ,seruloplasmin disekresi kedalam plasma disamping kemungkinan fungsi
enzimatiknya ,juga mengangkut tembaga kedalam sel seluruh tubuh
3. Sebagian
kecil cu diangkut melalui transkuprein dan albumin ; rendahnya berat molekul
dari pool –cu dalam plsma mungkin tidak merupakan sumber Cu seluler yang nyata.
Hanya sedikit tembaga yang disimpan
didalam jaringan tubuh ,keuali untuk fets ; kadar tembaga sangat konstan
kecuali kalau sakit tau defisiensi cu.Tembaga disimpan dalam / melekat
pada metalotionin intraseluler.,protein 6700 dalton .1/3 bagian sistein ,yang
juga mengikat zn ,cd, hg dann beberapa ion metal jarang ;lainnya
4. MANGAN
Mangan berkaitan dengan jumlah enzim
dalam beberapa proses metabolism ,termasuk piruvatanya dan karboksilse
asetil CoA dan dehidrogenase isositrat dalam siklus krebs dan mitokondria;
bentuk mitokondria ;dismutase super oksida yang menolong melindungi membrane
mitokondria
v Fungsi :
Dalam tubuh, Mn berperan sebagai
katalisator dari beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein,
karbohidrat, dan lemak. Pada metabolisme protein, Mn mengaktifkan interkonversi
asam amino dengan enzim spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase. Pada
metabolism karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi pada
oksidasiglukosa dan sintesis oligosakharida. Pada metabolisme lemak, Mn
berperan sebagai kofaktor dalam sintesis asam lemak rantai panjang dan
kolesterol. metabolisme energi & sintesis lemak
v Dampak
- Kelebihan
:
Keracunan karena kelebihan mangan
dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang yang
mengisap manga yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkn
gejal-gejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah laku abnormal, yang
menyerupai penyakit parkinson.
- Kekurangan
Kekurangan mangan pernah terlihat pada manusia. Kebutuhan
mangan kecil, sedangkan mangan banyak terdapat dalam makanan nabati. Kekurangan
mangan menyebabkan steril pada hewan jantan dan betina. Keturunan dari induk
yang menderita kekurangan mangan, menunjukkan kelainan kerangka dan gangguan
kerangka otot. Penggunaan suplementasi besi dan kalsium perlu diperhatikan
karena kedua zat gizi ini menghambat absorbsi mngan.kekurngan mangan sering
terjadi bersamaan dengan kekurangan besi. Malkanan tinggi protein dapat
melindungi tubuh dari kekurangan mangan.
5. KROM (Cr)
Sumber krom terbaik adalah makanan
nabati. Kandungan krom dalam tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan
krom tanah dan musim. Sayuran mengandung 30 hingga 50 ppm, biji-bijian dan
serealia utuh 30 hingga 70 ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut dan daging merupakan
sumber krom yang baik
v Fungsi :
Krom dibutuhkan dalam metabolisme
karbohidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan pelepasan dalam memudahkan
masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian dalam pelepasan energi,
percobaan pada hewan menunjukan bahwa kekurangan krom dapat menyebabkan
gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi insulin normal. Dalam
keadaan berat defisiensi krom dapat menunjukkan sindroma mirip diabetes. Krom
diduga merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi terhadap glukosa
(glucose tolerance factor) bersama asam nikotinat dan glutation. Toleransi
terhadap glukosa tampaknya dapat iperbaiki dengan suplementasi krom. Hal ini
harus dilakukan dibawah pengawasan dokter. Konsentrasi krom di dalam jaringan
tubuh menurun dengan umur, kecuali pada jaringan paru-paru yang justru
meningkat
v Dampak
- Kelebihan
Kelebihan krom krena makanan belum
pernah ditemukan. Pekerja yang terken limbah industri dan cat yang mengandung
krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru.
Kromat adalah bentuk krom dengan valensi 6. tubuh tidak dapat mengoksidasi krom
makanan dengan valensi 3 yang tidak toksik menjadi bentuk vlensi 6 yang toksik.
Jadi, krom di dalam makanan tidak ada kaitannya dengan kanker paru-paru.
- Kekurangan
Kekurangan krom krena makanan jarang
terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom belum ditentukan.
v Metabolisme:
Seperti halnya besi, krom diangkut
oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan transferin tinggi, krom dapt diangkut
oleh albumin.
6.
SELENIUM (se)
Selenium berada dalam makanan dalam
bentuk selenometionin dan selenosistein
v Fungsi :
Enzim selenium peroksidase berperan
sebagai ktalisator dalam pemecahan peroksida yang terbentuk di dalam tubuh
menjadi iktan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi
radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang ada pada
membran sel, shingga merusak membran sel tersebut. Selenium berperan serta
dalam sistem enzim yang mencegah terjadina radikal bebas dengan menurunkan
konsentrasi peroksida dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi bekerjanya
radikal bebas setelah terbentuk. Dengan demikian konsumsi selenium dalam jumlah
cukup menghemat penggnaan vitamin E.
Selenium dan vitamin E melindungi
membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hidrogen pada
akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui membran sel dan membantu
sintesa immununoglobulin dan ubikinon. Glutation peroksidse berperan di dalam sitosol
dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E di dalam membran sel
Karena selenium mengurangi produksi
radikal bebas di dalam tubuh, mineral mikro ini mempunyai potensi untuk
mencegah penykit kanker dan penyakit degenaratif lainnya. Bukti tentang hal ini
belum cukup untuk menganjurkan penggunaan selenium sebagai suplemen. Enzim
tergantung-selenium lain adalah gliisn reduktase yang ditemukan di dalam sistem
bakteri. Selenium juga merupakan bgian dari kompleks asam amino RNA.
v Dampak
- Kelebihan :
Dosis tinggi selenium (= 1 mg sehari) menyebabkan
muntah-muntah, diare, rambut dan kuku rontok, serta luka-luka pada kulit dan
sistem saraf. Kecendrungan menggunakan suplemen selenium untuk mencegah kanker
harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai dosis berlebiHan
- Kekurangan
:
Kekurangan selenium pada manusia
karena makanan yang dikonsumsi belum bayak diketahui. Pada tahun 1979 para ahli
dari Cina melaporkan hubungan antara status selenium tubuh dengan penykit
kesban, dimana terjadi kardiomiopati atau degenerasi otot jntung yng terutama
terlihat pada anak-anak dan perempuan dewasa (keshan adalah sebuah propnsi di
Cina). Penyakit keshan-Beck pada anak remaja menyebabkan rasa kaku,
pembengkakan dan aras sakit pada sendi jari-jari yang iikuti osteoartritis
secara umum, yang terutama dirasakan pada iku, lutut dan pergelangan kaki.
Pasien yang mendapat makanan prenteral total yang pada umumnya tidak mengandung
selenium menunjukkan aktivitas glutation peroksidase rendah dan kadar selenium
dalam plasma dn sel darah merah yang rendah. Bebrapa pasien menjadi lemah,
sakit pada otot-otot dan terjadi kardiomiopati pasien kanker mempunyai taraf
selenium plasma yang rendah. Kekurngan selenim dan vitamin E juga duhubungan
dengan penyakit jantung
7.
MOLIBDEN (Mo)
Nilai molibden dalam makanan
bergantung pada lingkungan di mana makanan tersebut ditanam. Sumber utama
adalah susu, hati, serealia utuh dan kacang-kacangan
v Fungsi
Molibden bekerja sebagai
kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin oksidasi, sukfat oksidase dan
aldehid oksidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi seperti
oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan sulfit. Oksidasi sulfit
berperan dalam pemecahan sistein dan metionin, serta mengkatalisis pembentukan
sulfat dan sulfit. Absorpsi molibden sangat efektif (kurang dari 80%)
v Dampak
- Kelebihan
Konsumsi berlebihan dihubungkan
dengan sindroma mirip penyakit gout, disertai peningkatan nilai molibden, asam
urat dan oksidasi xantin di dalam darah. Konsumsi sampai 0,54 mg sehari dapat
menyebabkan kehilangan tembaga melalui urin.
- Kekurangan
Akibat kekurangan molibdien karena makanan belum pernah
terlihat. Molibden terdapat dalam jumlah sedikit seali dalam tubuh,
segera diabsorbsi dari saluran cerna, dan makanan prenteral total.
Gejalanya adalah mudah tersinggung, oikiran kacau, peningkatan laju pernapasan
dan denyut jantung yang dapat berakhir dengan pingsan
8. FLOUR (F)
Makanan sehari-hari mengandung
fluor, namun sumber uatma adalah air minum
v fungsi
mineralisasi tulang dan pengerasan
email gigi. Pada saat gigi dan tulang dibentuk, pertama terbentuk kristal
hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium dan fosfor. Kemudian flour akan
menggantikan gugus hidroksil (OH) pada kristal tersebut dan membentuk
fluoropatit. Pembentukan fluoropatit ini menjadikan gigi dan tulang tahan
terhadap kerusakan.Fluor diduga dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos)
pada orang dewasa dan orang tua
fluorordisasi air minum, masyarakat
terutama anak-anak akan terlindungi dari karies gigi ini. Penambahan luoride
pada pasta gigi juga melindungi masyarakat terhadap karies gigi.
v Dampak
- Kelebihan
:
Kelebihan fluor dapat menyebbkan
kleracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis sngat tinggi tau setelah
bertahun-tahun menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-80 mg sehari. Gejalanya
adalah fluorosis (perubahan wwarna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare,
sakit di daerah dada, gatal, dan muntah
- Kekurangan
:
Kekurangan fluor terjadi di
daerah dimana air minum kurang mengndung fluor. Akibatnya adalah kerusakan gigi
dan keropos tulang pada orang tua
9. KOBALT (Co)
Mikroorganisme dapat membentuk
vitamin B12hewan memamah biak memperoleh kobalmin melalui hubungan
simbiosis dengan mikrorganise dalam saluran cerna. Manusia tidak dapat
melakukan simsbiosis ini, sehingga harus memperoleh kobalamin dari makanan
hewani seperti hati, ginjal, dan daging. Makanan nabati mengandung sedikit
kobal, bergantung pada kandungan tanah tempat tumbuhnya. Pengikut vegetarian
(hanya makan makanan nabati) perlu berhati-nati terhadap kemungkinana
kekuranagan vitamin B12
v Fungsi :
Kobal merupakan vitamin B12
(kobalmin). Vitamin ini diperlukan untuk mematangkan sel darah merah dan
menormalkan fungsi semua sel. Kobal mungkin juga berperan dalam fungsi
berbagai enzim
DAFTAR
PUSTAKA
Anonym. 2011. Metabolisme Mineral http://clubgizi.blogspot.com/2011/03/metabolisme-mineral.html.
Diakses tanggal 03 Mei 2012
Junia Astuti,
Reni. 2009. Makro Mineral. http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/makromineral/.
Diakses tanggal 03 Mei 2012
Junia Astuti,
Reni. 2009. Mikro Mineral. http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/mikromineral/.
Diakses tanggal 03 Mei 2012
0 komentar:
Posting Komentar