Selasa, 31 Desember 2013

METABOLISME MINERAL

Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain itu, mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim. Keseimbangan ion-ion  mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan kegiatan enzim.
Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormone tiroksin. Disamping itu mineral berperan dalam bebagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membrane sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap terhadap rangsangan.
Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang ada dalam analisa bahan makanan tertinggal sebagai kadar abu, yaitu sisa yang tertinggal bila suatu sampel bahan makanan dibakar sempurna di dalam suatu tungku. Kadar abu menggambarkan banyaknya mineral yang tidak terbakar menjadi zat yang dapat menguap. Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Jumlah mineral mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral yang dianggap esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah.
Mineral dapat dikelompokkan menjadi dua macam kelompok besar mineral (elemen/unsur) yang terdapat dalam tubuh kita, berdasarkan kuantumnya, ialah :
1.      Makro elemen, yaitu terdapat dalam kwantum yang relative besar, seperti K, Na, Ca, Mg, dan P, S, serta CI.
2.      Mikro elemen, yang terdapat dalam kwantum yang relative sedikit. Mikro elemen dapat dikelompokkan lagi menurut kegunaannya di dalam tubuh :         
a.       Mikro elemen esensial, yaitu yang betul-betul diperlukan oleh tubuh jadi harus ada seperti Fe, Cu, Co, Se,Zn, dan J, serta F.
b.      Mikro elemen yang mungkin esensial, belum pasti betul diperlukan atau tidak dalam struktur atau fisiologi tubuh, seperti Cr, Mo.
c.       Mikro elemen yang tidak diperlukan, atau non-esensial. Jenis ini terdapat di dalam tubuh karena terbawa tidak sengaja bersama bahan makanan. Jadi sebagai kontaminan (pencemar) termasuk ke dalam kelompok ini adalah Al, As, Ba, Bo, Pb, Cd, dsb.
d.      Ada lagi kelompok yang disebut trace elements, yang sebenarnya sudah termasuk kelompok mikro elemen, tetapi diperlukan dalam kwantum yang lebih kecil lagi,dalam kelas ini termasuk Co, Cu dan Zn.
Sifat keasaman dan kebasaan suatu bahan makanan tergantung jumlah dan jenis mineral yang dikandungnya. Bahan makanan seperti sayuran dan buah-buahan mengandung banyak mineral Na, K, Ca, Fe, dan Mg yang di dalam tubuh akan membentuk komponen bersifat basa. Oleh karena itu, bahan tersebut disebut base forming foods. Bahan serelia mengandung Cl, P, dan S. Dalam tubuh unsur tersebut membentuk komponen yang bersifat asam sehingga bahan makanan tersebut membentuk komponen yang bersifat asam sehingga bahan makanan tersebut dikenal sebagai acid forming foods. Sulfur yang ada dalam bahan makanan biasanya dalam bentuk netral dan merupakan komponen asam amino yang mengandung sulfur.          
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil didalam tubuh, namun mempunyai peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan da reproduksi. Kandungan mineral mikro dalam bahan makanan sangat tergantung pada konsentrasi mineral mikro.
Mineral dalam bahan makanan tidak semuanya dapat dimanfaatkan. Keadaan tersebut tergantung ketersediaan biologisnya (tingkatan zat gizi yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh tubuh). Faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologis mineral antara lain interaksi dengan senyawa lain.
Setiap unsur esensial dibutuhkan satu atau lebih fungsinya di dalam tubuh dan fungsinya terjadi secara optimal ketika nutrisi konsentrasi tubuh jatuh didalam daerah yang spesifik. Kapanpun konsentrasinya terlalu rendah atau terlalu tinggi, fungsi melemah atau mati yang dihasilkan. Ini terutama paling penting ketika keseimbangan mineral sisa karena angka konsentrasi optimal dapat menjadi hampir terbatas. Selain itu, karena interaksi diantara mineral essensial sisa, melampaui batas pemasukan satu, khususnya ion divalent ( misalnya, zinc, magnesium, kalsium, besi), dapat mencegah absorpsi dengan yang lain.
Berikut ini akan dibahas mengenai mineral makro. Yang termasuk mineral makro antara lain:
1.      NATRIUM (Na)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas mengandung banyak natrium.
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.
v  Fungsi natrium yaitu :
a.       menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
b.      Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel.
c.       Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam.
d.      Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
e.       Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
v  Dampak Kekurangan dan Kelebihan
Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut:
a.       menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan
b.      dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi.
v  Absorpsi dan Metabolisme
Natrium diabsorpsi di usus halus secara aktif (membutuhkan energi), lalu dibawa oleh aliran darah ke ginjal untuk disaring kemudian dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium akan dikeluarkan melalui urin yang diatur oleh hormone aldosteron yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal jika kadar natrium darah menurun.
2.      KLORIDA (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas.
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah juga mengandung klor.
v  Fungsi
a.       berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.
b.      Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
c.       Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya
d.      Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.
e.       Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh.
v  Dampak Kekurangan dan Kelebihan
Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah.
v  Absorpsi dan Eksresi Klor
Klor diabsorpsi di usus halus dan dieksresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium.
3.      KALIUM (K)
Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan cairan intraseluler.
Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
v  Fungsi
a.       berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
b.      Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
c.       Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
d.      Berperan dalam pertumbuhan sel
v  Dampak Kelebihan dan Kekurangan
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut. Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat diuretic terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.
Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan tubuh sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.
v  Absorpsi dan Eksresi Kalium
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium dieksresi melalui urin, feses, keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengarbsorpsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
4.      KALSIUM (Ca)
Kalisum merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan.
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun lamtoro.
v  Fungsi
a.       pembentukan tulang dan gigi
b.      kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium.
c.       Mengatur pembekuan darah
d.      Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin.
e.       Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.
f.       Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
g.      Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui membrane organel sel.
v  Dampak Kelebihan dan Kekurangan
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress. Dapat juga terjadi pada perokok dan pemabuk. Selain itu dapat juga menyebabkan osteomalasia yaitu riketsia pada orang dewasa dan terjadi karena kekurangan vitamin D. kadar kalsium darah yang rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.
Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.
v  Absorpsi dan Eksresi Kalsium
Sebanyak 30-50 % kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh yang terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam kondisi terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat kalisum. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium hanya bias diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut air dan tidak mengendap karena unsure makanan lain. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium dapat terjadi melalui urin, sekresi cairan yang masuk saluran cerna serta keringat.
5.      FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.
v  Fungsi
a.       kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang
b.      mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.
c.       absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer
d.      bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
e.       Mengatur keseimbangan asam basa
v  Dampak Kelebihan dan Kekurangan
Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.
v  Absorpsi dan Metabolime Fosfor
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D dan difusi pasif. Kadar fosfor dalam darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan hormone kalsitonin serta vitamin D, untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, jumlah yang dibebaskan dan disimpan dalam tulang. PTH menurunkan reabsorpsi fosfor oleh ginjal. Kalsitonin meningkatkan eksresi fosfat oleh ginjal.

6.      MAGNESIUM (Mg)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme.
Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk,  biji-bijian dn kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber magnesium yang baik.
v  Fungsi
Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi, karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak.
Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium.
Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.
v  Dampak Kelebihan dan Kekurangan
Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena).
Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan magnesium.
Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.
Akibat kelebihan magnesium belum diketahui secara pasti. Kelebihan magnesium terjadi pada penyakit gagal ginjal.
v  Pencernaan dan Metabolisme
Magnesium diabsorpsi di usus halus dengan bantuan alat angkut aktif dan secara difusi pasif. Di dalam darah magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas. Keseimbangan magnesium dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian eksresi magnesium melalui urin. Eksresi magnesium meningkat oleh adanya hormone tiroid, asidosis, aldosteron serta kekurangan fosfor dan kalium . eksresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula ginjal.
7.      SULFUR (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin serta asam amino metionin dan sistein.
Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul protein.
Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku.
Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein.
v  Fungsi Sulfur
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida.
v  Dampak Kelebihan dan Kekurangan
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.
Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan menghambat pertumbuhan.
v  Pencernaan dan Metabolisme
Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat anorganik. Sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin, termasuk koenzim A. Sebagian besar sulfur dieksresi melalui urin sebagai ion bebas. Sulfur juga merupakan salah satu elektrolit intraseluler yang terdapat dalam plasma berkonsentrasi rendah.



Berikut ini yang termasuk mineral mikro yaitu :
1.      BESI ( Fe )
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia dewasa.dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gr didalam tubuh manusia dewasa.
Sumber baik besi adalah makanan hewani ,seperti daging,ayam dan ikan .Sumber baik lainnya adalah telur ,serealia tumbuk ,kacang kacangan, sayuran hijau dan bebebrapa jenis buah.
Pada umumnya besi didalam daging,ayam dan ikan mempunyai ketersediaan biologic tinggi ,besi didalam serealia dan kacang kacangan mempunyai ketersediaan biologic sedang,dan besi didalam sebagian besar sayuran ,terutama yang mengandung asam oksalat tinggi seperti bayam mempunyai ketersediaan biologic rendah.
v  Fungsi
Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim – enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi.
Metabolisme energy ,didalam tiap sel ,besi bekerja sama dengan rantai protein –pengangkut- electron ,yang berperan dalam langkah – langkah akhir metabolism energy.Sebanyak lebih dari 80 % besi yang ada dalam tubuh berada dalam hemoglobin.
v  Dampak
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan ,tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi ,gejalanya adalah rasa nek,muntah .diare,denyut jantung meningkat,sakit kepala ,mengigau dan pingsan.
Menurunnya kemampuan kerja,kekurangan energy pada umumnya menyebaabkan pucat,rasa lemah,letih pusing,kurang nafsu makan , menurunnya kebugarankekebalan dan gangguan penyembuhan luka.kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.
v  Metabolisme :
Fe yang dibebaskan dari proses degradasi Hb dan porfirin  dapat secara cepat terlihat transferin dan dalam feritin serum pada plasma.Transferin mengangkut Fe kembali ke sumsum tulang untuk mensintesisi Hb kembali  atau dimana saja dibutuhkan.Feritin serum secara cepat diambil oleh hati  dan mungkin oleh sel –sel lain.Besi feritin intrseluler juga dimobilisasi untuk diangkut kesum – sum tulang Untuk mobilisasi tersebut Fe yang ada dalam pusat inti feritin harus direduksidikilasi dan dipindahkan kedalam plasma ,dimana dioksidasi kembali menjadi F3+ untuk diangkut pada transferin.
2.      SENG (Zn)
Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang, biji-bijian(lengkap), sserelia, leguminosa dan telur.serelia tumbuk dan kacang-kacangan merupakan sumber yang terbaik namun mempunyai ketersediaan biologic yang rendah.
v  Fungsi
Zn memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh, yaitu :
  1. Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pads kegiatan lebih dari 200 enzim.
  2. Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat.
  3. Zn berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa.
  4. Zn sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA.
  5. Zn berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka.
  6. Zn berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma.
  7. Zn berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel B.
v  Dampak
  1. Kekurangan :
  1. Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan tidak sempurna(kerdil).
  2. Gangguan dan keterlambatan pertumbuhan kematangan seksual.misalnya, pencernaan terganggu, gangguan fungsi pangkreas, gangguan pembentukan kilomikron dan kerusakan permukaan saluran cerna.
  3. Kekurangan Zn menganggu pusat system saraf dan ungsi otak.
  4. Kekurangan Zn menganggu metabolisme dalam hal kekurangan vitamin A, gangguan kelenjar tiroid, gangguan nafsu makan serta memperlambat penyembuhan luka.
  1. Kelebihan :
  1. Kelebihan Zn hinggga 2 sampai 3 kali menurunkan absorpsi tembaga.
  2. Kelebihan sampai 10 kali mempengaruhi metabolism kolesterol, mengubah nilai lipoprotein dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.
  3. Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan, anemia, dan gangguan reproduksi.

v  Metabolisme
Didalam pangkres seng digunkan untuk membuat enzim pencernaan, yng pda waktu mkan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikaian saluran cerna menerima seng dari dua sumbar, yaitu dri makanan dan dari cairan pencernan yang kembali ke pngkreas dinmakn sikrulasi entropangkreatik. Bila di komsumsi seng tinggi, didalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga absobrsi berkurang. Seperti halnya dengan besi, bentuk simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus yang umurny adalah 2-5 hri. Metalotionien did lam hati mengikat seng hingga di butuhkn oleh tubuh. Metalotionien di duga mempunyai peranan dalam mengtur kandungan seng didalam cairan intarseluler.
3.      TEMBAGA (Cu)
Tembaga terdapat luas didalam makanan. Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian , serelia, dan cokelat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa di gunakan sebagai sumber air.
v  Fungsi (Cu)
  1. Fungsi utama enzim di dalam adalah sebagai bagian dari enzim. Enzim-enzim mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan yang berkaitan dengan reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal oksigen.
  2. Tembaga berpernan dalam mencegah anemia dengan cara membanu absorbs besi, merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan besi dari feritin dalam hati dan sebagai bagian dari enzim seruloplasmin.
  3. Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.
  4. Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen dan kulit.
  5. Tembaga juga berperanan dlam pngikatan silanh kolagen yang diperluka untuk menjaga kekuatannya.
v  Dampak
  1. Kekurangan
  1. Kekeurangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan dan metabolism, disamping itu terjadi demineralisasi tulang-tulang.
  2. Bayi gagal tumbuh kembang edema dengan serum albumin rendah
  3. Gangguan fungsi kekebalan
  1. Kelebihan
1.      Menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati.
2.      Konsumsi sebanyak 10 -15 mg tembaga  sehari dapat menimbulkan  muntah – muntah dan diare.Berbagai tahap perdarahan intravascular dapat terjadi ,begitupun nekrosis sel –sel hati dan ginjal
3.      Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabakan kematian.
v  Metabolisme
Dalam plasma darah ,tembaga mula – mula diikat pada albumin dan suatu protein baru dam dibawa kehati dimana kan mendapat proses :
1.      Diinkorporasikan ke dalam seruloplasmin dan protein / enzim hati yang spesifik
2.      Hilang melalui empedu ,seruloplasmin disekresi kedalam plasma disamping kemungkinan fungsi enzimatiknya ,juga mengangkut tembaga kedalam sel seluruh tubuh
3.      Sebagian kecil cu diangkut melalui transkuprein dan albumin ; rendahnya berat molekul dari pool –cu dalam plsma mungkin tidak merupakan sumber Cu seluler yang nyata.
Hanya sedikit tembaga yang disimpan didalam jaringan tubuh ,keuali untuk fets ; kadar tembaga sangat konstan kecuali kalau sakit tau defisiensi cu.Tembaga disimpan dalam  / melekat pada metalotionin intraseluler.,protein 6700 dalton .1/3 bagian sistein ,yang juga mengikat zn ,cd, hg dann beberapa ion metal jarang ;lainnya
4.      MANGAN
Mangan berkaitan dengan jumlah enzim dalam beberapa proses metabolism ,termasuk piruvatanya  dan karboksilse asetil CoA dan dehidrogenase isositrat dalam siklus krebs dan mitokondria; bentuk mitokondria ;dismutase super oksida yang menolong melindungi membrane mitokondria
v  Fungsi :
Dalam tubuh, Mn berperan sebagai katalisator dari beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak. Pada metabolisme protein, Mn mengaktifkan interkonversi asam amino dengan enzim spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase. Pada metabolism karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi pada oksidasiglukosa dan sintesis oligosakharida. Pada metabolisme lemak, Mn berperan sebagai kofaktor dalam sintesis asam lemak rantai panjang dan kolesterol. metabolisme energi & sintesis lemak
v  Dampak
  1. Kelebihan :
Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang yang mengisap manga yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkn gejal-gejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah laku abnormal, yang menyerupai penyakit parkinson.


  1. Kekurangan
Kekurangan mangan pernah terlihat pada manusia. Kebutuhan mangan kecil, sedangkan mangan banyak terdapat dalam makanan nabati. Kekurangan mangan menyebabkan steril pada hewan jantan dan betina. Keturunan dari induk yang menderita kekurangan mangan, menunjukkan kelainan kerangka dan gangguan kerangka otot. Penggunaan suplementasi besi dan kalsium perlu diperhatikan karena kedua zat gizi ini menghambat absorbsi mngan.kekurngan mangan sering terjadi bersamaan dengan kekurangan besi. Malkanan tinggi protein dapat melindungi tubuh dari kekurangan mangan.
5.      KROM (Cr)
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati. Kandungan krom dalam tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim. Sayuran mengandung 30 hingga 50 ppm, biji-bijian dan serealia utuh 30 hingga 70 ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut dan daging merupakan sumber krom yang baik
v  Fungsi :
Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian dalam pelepasan energi, percobaan pada hewan menunjukan bahwa kekurangan krom dapat menyebabkan gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi insulin normal. Dalam keadaan berat defisiensi krom dapat menunjukkan sindroma mirip diabetes. Krom diduga merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi terhadap glukosa (glucose tolerance factor) bersama asam nikotinat dan glutation. Toleransi terhadap glukosa tampaknya dapat iperbaiki dengan suplementasi krom. Hal ini harus dilakukan dibawah pengawasan dokter. Konsentrasi krom di dalam jaringan tubuh menurun dengan umur, kecuali pada jaringan paru-paru yang justru meningkat
v  Dampak
  1. Kelebihan
Kelebihan krom krena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja yang terken limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru. Kromat adalah bentuk krom dengan valensi 6. tubuh tidak dapat mengoksidasi krom makanan dengan valensi 3 yang tidak toksik menjadi bentuk vlensi 6 yang toksik. Jadi, krom di dalam makanan tidak ada kaitannya dengan kanker paru-paru.
  1. Kekurangan
Kekurangan krom krena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom belum ditentukan.
v  Metabolisme:
Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan transferin tinggi, krom dapt diangkut oleh albumin.
6.      SELENIUM (se)
Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin dan selenosistein
v  Fungsi :
Enzim selenium peroksidase berperan sebagai ktalisator dalam pemecahan peroksida yang terbentuk di dalam tubuh menjadi iktan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang ada pada membran sel, shingga merusak membran sel tersebut. Selenium berperan serta dalam sistem enzim yang mencegah terjadina radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi peroksida dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi bekerjanya radikal bebas setelah terbentuk. Dengan demikian konsumsi selenium dalam jumlah cukup menghemat penggnaan vitamin E.
Selenium dan vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hidrogen pada akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui membran sel dan membantu sintesa immununoglobulin dan ubikinon. Glutation peroksidse berperan di dalam sitosol dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E di dalam membran sel
Karena selenium mengurangi produksi radikal bebas di dalam tubuh, mineral mikro ini mempunyai potensi untuk mencegah penykit kanker dan penyakit degenaratif lainnya. Bukti tentang hal ini belum cukup untuk menganjurkan penggunaan selenium sebagai suplemen. Enzim tergantung-selenium lain adalah gliisn reduktase yang ditemukan di dalam sistem bakteri. Selenium juga merupakan bgian dari kompleks asam amino RNA.
v  Dampak
  1. Kelebihan :
Dosis tinggi selenium (= 1 mg sehari) menyebabkan muntah-muntah, diare, rambut dan kuku rontok, serta luka-luka pada kulit dan sistem saraf. Kecendrungan menggunakan suplemen selenium untuk mencegah kanker harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai dosis berlebiHan
  1. Kekurangan :
Kekurangan selenium pada manusia karena makanan yang dikonsumsi belum bayak diketahui. Pada tahun 1979 para ahli dari Cina melaporkan hubungan antara status selenium tubuh dengan penykit kesban, dimana terjadi kardiomiopati atau degenerasi otot jntung yng terutama terlihat pada anak-anak dan perempuan dewasa (keshan adalah sebuah propnsi di Cina). Penyakit keshan-Beck pada anak remaja menyebabkan rasa kaku, pembengkakan dan aras sakit pada sendi jari-jari yang iikuti osteoartritis secara umum, yang terutama dirasakan pada iku, lutut dan pergelangan kaki. Pasien yang mendapat makanan prenteral total yang pada umumnya tidak mengandung selenium menunjukkan aktivitas glutation peroksidase rendah dan kadar selenium dalam plasma dn sel darah merah yang rendah. Bebrapa pasien menjadi lemah, sakit pada otot-otot dan terjadi kardiomiopati pasien kanker mempunyai taraf selenium plasma yang rendah. Kekurngan selenim dan vitamin E juga duhubungan dengan penyakit jantung
7.      MOLIBDEN (Mo)
Nilai molibden dalam makanan bergantung pada lingkungan di mana makanan tersebut ditanam. Sumber utama adalah susu, hati, serealia utuh dan kacang-kacangan
v  Fungsi
Molibden  bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin oksidasi, sukfat oksidase dan aldehid oksidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan sulfit. Oksidasi sulfit berperan dalam pemecahan sistein dan metionin, serta mengkatalisis pembentukan sulfat dan sulfit. Absorpsi molibden sangat efektif (kurang dari 80%)
v  Dampak
  1. Kelebihan
Konsumsi berlebihan dihubungkan dengan sindroma mirip penyakit gout, disertai peningkatan nilai molibden, asam urat dan oksidasi xantin di dalam darah. Konsumsi sampai 0,54 mg sehari dapat menyebabkan kehilangan tembaga melalui urin.
  1. Kekurangan
Akibat kekurangan molibdien karena makanan belum pernah terlihat. Molibden  terdapat dalam jumlah sedikit seali dalam tubuh, segera diabsorbsi dari saluran  cerna, dan makanan prenteral total. Gejalanya adalah mudah tersinggung, oikiran kacau, peningkatan laju pernapasan dan denyut jantung yang dapat berakhir dengan pingsan
8.      FLOUR (F)
Makanan sehari-hari mengandung fluor, namun sumber uatma adalah air minum
v  fungsi
mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan tulang dibentuk, pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium dan fosfor. Kemudian flour akan menggantikan gugus hidroksil (OH) pada kristal tersebut dan membentuk fluoropatit. Pembentukan fluoropatit ini menjadikan gigi dan tulang tahan terhadap kerusakan.Fluor diduga dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos) pada orang dewasa dan orang tua
fluorordisasi air minum, masyarakat terutama anak-anak akan terlindungi dari karies gigi ini. Penambahan luoride pada pasta gigi juga melindungi masyarakat terhadap karies gigi.
v  Dampak
  1. Kelebihan :
Kelebihan fluor dapat menyebbkan kleracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis  sngat tinggi tau setelah bertahun-tahun menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-80 mg sehari. Gejalanya adalah fluorosis (perubahan wwarna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di daerah dada, gatal, dan muntah
  1. Kekurangan :
Kekurangan fluor  terjadi di daerah dimana air minum kurang mengndung fluor. Akibatnya adalah kerusakan gigi dan keropos tulang pada orang tua
9.      KOBALT (Co)
Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12hewan memamah biak memperoleh kobalmin melalui hubungan simbiosis dengan mikrorganise dalam saluran cerna. Manusia tidak dapat melakukan simsbiosis ini, sehingga  harus memperoleh kobalamin dari makanan hewani seperti hati, ginjal, dan daging. Makanan nabati mengandung sedikit kobal, bergantung pada kandungan tanah tempat tumbuhnya. Pengikut vegetarian (hanya makan makanan nabati) perlu berhati-nati terhadap kemungkinana kekuranagan vitamin B12
v  Fungsi :
Kobal merupakan vitamin B12 (kobalmin). Vitamin ini diperlukan untuk mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal mungkin juga  berperan dalam fungsi berbagai enzim




DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2011. Metabolisme Mineral            http://clubgizi.blogspot.com/2011/03/metabolisme-mineral.html. Diakses            tanggal 03 Mei 2012
Junia Astuti, Reni. 2009. Makro Mineral.      http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/makromineral/. Diakses            tanggal 03 Mei 2012

Junia Astuti, Reni. 2009. Mikro Mineral.       http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/mikromineral/. Diakses            tanggal 03 Mei 2012

0 komentar:

Posting Komentar

My Blog List

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.